23 September 2010

analogi kompleks

Bilangan kompleks. Bentuk umumnya adalah a + bi, dimana a dan b adalah bilangan nyata dan i adalah bilangan imajiner yg mempunyai sifat i 2 = −1. Atau, a adalah bagian nyata, dan (bi) adalah bagian imajiner-nya. Jika dalam suatu bilangan kompleks, nilai b = 0, maka nilai bilangan kompleks itu akan sama dengan nilai bagian nyata-nya.

Himpunan bilangan kompleks (C) mencakup himpunan bilangan nyata (R), dan juga himpunan bilangan imajiner. Operasi-operasi pada himpunan bilangan kompleks sebenarnya tak jauh berbeda dg operasi-operasi pada himpunan bilangan nyata.

Ah! Tapi saya sedang tak ingin membahas bilangan kompleks tersebut sebenarnya. yg ingin saya ungkapkan di sini adalah: permasalahan. Ya, permasalahan yg kadang saking rumitnya dan tak bisa diutarakan dg susunan kalimat yg rapi, sehingga membuat kita mengatakan: permasalahan yg kompleks.

Hm, beberapa hari ini saya berpikir, bahwa ternyata permasalahan yg kompleks ini memiliki sifat yg hampir mirip dg bilangan kompleks.

Bilangan kompleks terdiri atas bagian nyata dan imajiner. Kalau dicermati, seperti itu jualah permasalahan yg kompleks, terdiri atas bagian yg nyata, dan bagian yg imajiner. :D

Maksud saya seperti berikut ini. Masalah kompleks terdiri atas yg nyata dan yg imajiner. Yg nyata, adalah hal yg memang nyata ada, bisa dilihat, bisa didengar, bisa diamati dg pancaindera. Dan satunya lagi, bagian yg imajiner, hanya ada dalam imaji kita, tak mewujud nyata di hadapan kita.

Adanya hal yg imajiner inilah yg membuat suatu permasalahan nyata menjadi kompleks. Hal-hal yg imajiner ini bisa meliputi dugaan, prasangka, kekhawatiran, ketakutan, dsb. Saya rasa, adalah perlu dan penting untuk memperlakukan hal-hal yg imajiner tsb selayaknya memang hal-hal tersebut hanyalah ada dalam imaji kita, belum mewujud nyata. Hal-hal tersebut masih berupa hal yg "mungkin". Meski mungkin terjadi, tapi tetap saja hal-hal tersebut mungkin "tidak terjadi".

Dalam matematika, banyak yg beranggapan, menyelesaikan permasalahan dalam semesta himpunan bilangan nyata, lebih mudah dibandingkan jika melibatkan bilangan imajiner.
Rasa-rasanya sama juga dg penyelesaian permasalahan dalam kehidupan ini. Lebih mudah menyelesaikan masalah yg jelas n nyata, dibandingkan jika masalah tersebut melibatkan hal-hal yg imajiner. Iya, kadang hanya masalah kecil. Tapi selalu saja ada ragu saat ingin menyelesaikan masalah itu, yg takut inilah, takut itulah, yah, hanya ketakutan, kekhawatiran, hal yg imajiner..

Dalam mengoperasikan bilangan kompleks, adalah perlu untuk mengidentifikasi, mana bagian yg nyata, n mana bagian yg imajiner. Saya rasa tak jauh beda pula dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan yg kita anggap "kompleks", kita perlu mengidentifikasi terlebih dahulu, mana hal yg memang nyata-nyata ada, dan mana hal yg hanya ada dalam imaji kita.

Hm, ini saja hal yg beberapa hari ini saya renungkan. Semoga bisa menambah kebingungan anda, wkwkw...

Oh, ya, ada satu hal lagi: ada yg tampak kompleks padahal termasuk nyata jg, seperti: (0.375 + 9.863i - 50.125 + 6.071i + 80 - 15.934i) , ini salah satu hal, kenapa penyederhanaan itu penting. Dan kalau mau dirunut-runut, sebenarnya penyelesaian masalah itu hanyalah sebuah proses penyederhanaan bentuk masalah tsb.
^_^

salam matematika,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar