19 Januari 2009

Atheis : Adakah?

Atheisme berasal dari kata a yang artinya tidak dan theisme yang berarti paham ketuhanan. Atheisme secara bahasa berarti paham tidak bertuhan. Penganut paham atheisme disebut ’atheis’, yaitu orang yang tidak bertuhan.

Yang akan dibahas disini adalah: apakah paham atheisme itu memang benar-benar ada?
Apakah orang yang tidak bertuhan itu ada?

Tuhan, secara bahasa berarti : sesuatu yang disembah, sesuatu yang ditinggikan, sesuatu yang ditakuti, sesuatu yang diprioritaskan melebihi apapun, sesuatu yang mendominasi pikiran manusia, sesuatu yang padanya manusia mempersembahkan pengabdiannya.

Lalu, tidak bertuhan berarti: tidak mempunyai tuhan, berarti ia tidak mempunyai sesuatu yang ditinggikan, tidak mempunyai sesuatu yang ditakuti, tidak mempunyai sesuatu yang diprioritaskan melebihi apapun, tidak memiliki sesuatu yang mendominasi pikirannya, tidak mempunyai sesuatu yang padanya ia persembahkan pengabdiannya.

Jadi, apapun bisa dipertuhankan, dianggap sebagai tuhan oleh seseorang, baik ia sadar maupun tidak.

Sebagai contoh:
Orang islam yang setiap hari menjalankan perintah dan menjauhi larangan dari Allah, berarti ia bertuhan kepada Allah.

Orang yang takut kepada atasannya, bisa jadi secara tidak sadar ia telah bertuhan kepada atasannya.

Orang yang merasa tidak bisa hidup tanpa uang, bisa jadi ia telah mempertuhankan uang.

Orang yang mau melakukan apa saja demi pacarnya, bisa jadi ia telah menuhankan pacarnya itu.

Orang yang mempersembahkan segala yang ia lakukan demi anaknya, bisa jadi, secara tidak sadar ia telah menjadikan anaknya itu sebagai tuhan baginya.

Seorang siswa yang menghadapi akan ujian akhir, mau melakukan apa saja agar bisa lulus. Berarti secara tidak sadar ia sedang menuhankan kelulusan. Jika ia merasa harus lulus karena takut dimarahi orang tuanya, berarti ia menuhankan orang tuanya. Jika ia merasa harus lulus agar dipuji temannya, berarti ia menuhankan temannya.

Di atas adalah beberapa contoh orang-orang theis, baik sadar maupun tidak.
Lalu, bagaimana dengan atheis. Adakah yang bisa memberikan contoh?

Ada contoh menarik:

Suatu hari, ada seorang anak berkenalan dengan seorang turis dari Inggris. Anggaplah nama anak itu Cecep, dan nama turis itu Billy. Mereka asyik bercakap-cakap. Sampai kemudian, percakapan mengarah ke masalah keyakinan/agama. Cecep bertanya,”I’m sorry, but may I know your religion?”
Tanpa diduga sebelumnya, Billy menjawab, ”I have no religion, I’m atheis.”
Cecep jadi merasa kikkuk, dan bilang, ”I’m sorry” karena merasa telah salah tanya.
Billy menjawab, ”never mind.”
Cecep bertanya,”Have you married?”
Billy bilang, ”yes, I have. Do you know? I really love my wife.”
Cecep menimpali, “that’s good.”
Billy melanjutkan, “I’ll do everything to make her happy.”
........

Percakapan masih berlanjut dengan ringan dan menyenangkan. Sampai disana, apakah Billy memang benar-benar atheis? Saya rasa tidak. Meski ia tidak punya agama, tetapi ia bukan atheis karena ia secara tidak sadar, mungkin, telah menjadikan istrinya sebagai tuhan baginya.

He’ll do everything to make her happy.

So, adakah orang atheis? Akhirnya, atheis cuma jadi istilah yang dalam dunia nyata tidak ada wujudnya.

Sekian, terima kasih.

***

artikel terkait:

Pendefinisian Tuhan

____________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar