15 Mei 2009

jas merah-nya Bung Karno...

Siapa sangka Indonesia adalah eks peradaban luar biasa gemilang? Siapa sangka JAS MERAH-nya Bung Karno menyimpan pesan moral sangat dalam untuk kebangkitan bangsa?
Berikut saya nukilkan sebuah analisis tentang keberadaan Atlantis dan Lemuria, peradaban hilang yang mulai terkuak...:

ahmad chodjim:
Ini analisis dari saya saja setelah banyak membaca literatur tentang Daratan Lemurian dan Atlantis dari literatur Barat. Kesimpulannya, Daratan Lemurian adalah "lembah" yang sekarang menjadi laut antara Sumatra dan Kalimantan dan laut Jawa, yang dikenal sebagai Dataran Sunda. Delapan ribu tahun sebelum Masehi, terjadi pencairan besar terakhir Gunung es utara setinggi 300m sehingga menenggelamkan Dataran Sunda tersebut.

Sebelum lembah tersebut tenggelam posisi Sumatra, Kalimantan dan Jawa adalah bukit. Dan, di antara bukit itu yang paling subur adalah Bukit Jawa yang akhirnya menjadi Pulau Jawa. Jadi, dulu Bengawan Solo itu muaranya ya di Laut Sulawesi yang memang benar-benar laut yang amat dalam. Laut antara Kalimantan dan Sulewesi itu paling dangkal 1000 m dan terus ke tengah hingga 8000 m. Sedangkan Laut Jawa hanya berkisar 100 -300 m. Sebelum lembah itu hilang, memang peradaban dunia itu ada di Lembah Jawa (Dataran Sunda atau Lemurian).

Atlantis ada di mana? Menurut berbagai riset, Atlantis yang hilang itu ya berada di sekitar laut yang diapit oleh Afrika dan Eropa. Jadi, kalau di Alquran ada istilah "Kaum Ad", menurut orang Barat yang dimaksud ya penduduk Atlantis, dan bukti-bukti tenggelamnya kaum Ad itu semakin nyata.

Kalau sekarang ada kekuatan Eropa dan Asia dan dimenangkan oleh Eropa, maka menurut berbagai tulisan orang Barat, yang akan tampil adalah masyarakat ex Lemurian yang sekarang ini amburadul, tapi kemampuan spiritualnya semakin ditakuti Barat. Oleh karena itu, Barat secara umum berusaha menutupi akan bangkitnya masyarakat Kepulauan Nusantara. Dan, upaya itu telah dilakukan oleh Barat sejak zaman Negara Kahuripan.

Jadi, memasuki Milenium II alias seribu tahun yang lalu, kekuasaan Mataram yang semula di Jateng terus digempur meski telah pindah ke Jatim. Dan, penggempuran ini berhasil ketika Raja Airlangga membelah Mataram Kahuripan menjadi dua, yaitu Jenggala (Singosari) dan Panjalu (Kediri). Meskipun semasa Majapahit sempat dipulihkan kebesaran Mataram itu, namun rontok juga setelah 100 tahun. Lha, memang mangsa jayanya kan di Milenium III ini?

Kata Bung Karno: "Jas Merah" (jangan sekali-kali meninggalkan sejarah).

Suwun,

ahmad chodjim


sumber: Nabble-Spiritual Indonesia


***

3 komentar:

  1. emmm...mang betulll...itu...


    mlupakn sejarah ama dengan nglupain asal usulll

    kayak kacang lupa ma kulit na gituuuu...

    BalasHapus
  2. haruskah dalam mencapai kejayaan kita itu saling membunuhhh..

    apakah tidak jika kita saling mendukung shg semua elemen mncapai kejayaan semua na secara bersama2...



    moga2 dehhhh...kita semua bisa berjaya, tanpa da yg dikalahkan

    BalasHapus
  3. @ jk dan warno
    yup..., sejarah menyimpan pesan-pesan yang sangat berguna untuk mencapai kejayaan...
    Kita bisa mempelajari tahapan yang dilalui orang-orang dulu untuk mencapai kejayaan..
    Kita juga bisa meminimalisir kebiasaan-kebiasaan buruk yang juga dilakukan orang-orang jaman dulu yang bisa melengserkan kita ke titik terendah..
    Kalaupun itu sudah terjadi, kita bisa belajar dari orang-orang dulu tentang proses yang harus dilalui untuk bangkit kembali...
    Bagaimanapun juga, sejarah bukan cuma dongeng...
    siapa sangka cerita wayang itu ternyata juga bukan cuma dongeng?

    BalasHapus