11 Oktober 2011

stress

Tadi iseng-iseng ke perpus pusat lantai 2. Ramai banget. Sepertinya mahasiswa-mahasiswa semester awal yang sedang mengerjakan tugas di sana.

Melihat buku-buku matematika (kalkulus, analisis nyata, bilangan kompleks), tidak seperti dua tahun yang lalu rasanya. Tadi justru aku merasa, sepertinya, bukan buku-buku ini yang sedang aku butuhkan. Jika dua tahun lalu aku dengan semangat membolak-balik buku-buku itu mencoba menemukan masalah-masalah matematika yang unik, sore tadi aku hanya melihat deretan buku-buku itu sekilas. Dan, aku lebih memilih untuk naik satu lantai lagi ke lantai 3, lantai teratas.

Ada ruang sripsi di lantai 3 itu, tapi aku memilih untuk masuk ke ruang di depannya, ruang buku-buku referensi. Di depan pintu aku berhenti sejenak, membaca daftar tema buku yang ada di ruang itu. Setelah aku masuk, aku segera lupa tema buku-buku yang ada di ruang ini. Hanya, aku masih ingat, setahun lalu mungkin, aku mencari buku-buku tentang pendidikan di ruang ini. Dan juga...., buku tentang psikologi. Aku tertarik melihat buku-buku di rak psikologi. Ada buku tentang kesehatan mental, psikologi remaja, psikologi wanita, dan sebagainya. Dan aku tertarik membaca buku tentang kesehatan mental. Di sampul buku itu, tertera ungkapan yang sangat menggugah, menurutku, bahwa "destiny is not a matter of chance, it is a matter of choice; it is not a thing to be waited for, it is a thing to be achieved (takdir bukanlah masalah kebetulan, takdir adalah masalah pilihan; takdir bukanlah sesuatu yang harus ditunggu, takdir merupakan sesuatu yang harus dicapai)... by William Jenning's Bryan".

Jujur, aku tergugah dengan ungkapan itu, meskipun sebelumnya sudah berkali-kali kudengar dan kubaca di tempat lain. Tapi sore tadi, mungkin karena suasana ruang di lantai 3 yang memang begitu sepi, hanya beberapa petugas perpus yang sedang ngobrol dan sekitar 5 mahasiswa yang sedang menikmati buku di sana, menjadikan aku lebih mudah meresapi suatu kalimat.

Lalu aku baca bagian pendahuluan buku itu, dan selanjutnya aku buka-buka secara acak, lalu menemukan bahasan mengenai stress... :D

Ternyata aku terlalu banyak menggunakan kata "aku" di tulisan kali ini. Sudah dulu ah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar