16 Juli 2010

di trotoar


aku tersamarkan, dalam gegapnya lolongan beribu jiwa,
aku melelap,
dalam stagnansi pikir dan dinamika waktu
aku memang memilih hibernasi ini,
diam di tempat,
menyaksikan waktu terus berlarian,
detik-detik berseliweran di kanan-kiriku,
aku memilih berdiri sejenak di trotoar ini,
menyaksikan lalu lintas waktu,
dan kendaraan, dan manusia, yg selalu seperti terkejar..
di sini kubercermin
pada lalu lalang di jalan raya itu
kulihat dari dimensi ini
lagak sombong yg mungkin dulu melekat pula padaku
langkah angkuh yg dulu mungkin kujejak
irama kebanggaan semu yg
mungkin dulu pernah digetarkan oleh pita suaraku
kulihat lagi raut-raut munafik itu,
penuh,
wow,
mungkin aku seperti itu,
di trotoar ini, di tepi lalu lintas waktu
aku bercermin
dan di belakangku
sungai masih mengalir

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar