15 Juli 2009

tinggal di sebuah panet milik Allah yang bernama Bumi

Suatu kali, aku ingin menginap di kos teman selama beberapa hari untuk suatu keperluan. Tak ingin diblacklist oleh pemillik kos, maka saat aku tiba di kos itu, aku langsung membaca dan kemudian mematuhi peraturan kos yang tertempel di dinding dekat pintu masuk kos itu… Peraturan itu tertulis pada selembar kertas yang dilaminating. Ada 14 poin peraturan yang harus dipatuhi penghuni kos. Peraturannya cukup rigid, jam malam, tatacara pembayaran, penggunaan fasilitas-fasilitas kos, tatakrama membawa teman ke kos… semua tertulis di selembar kertas itu…, dan disertai pula tanda tangan pemilik kos.

Yah… Memang, jika tidak ingin diblacklist oleh si pemilik tempat tinggal atau masyarakat di sekitar kita, caranya adalah dengan mematuhi peraturan yang berlaku di tempat itu.

Suatu tempat megah dan mewah yang sering dilupakan manusia adalah planet bumi. Jarang aku ingat bahwa aku sedang menapakkan kaki di sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi. Jarang aku ingat bahwa rumahku dibangun di atas tanah di permukaan sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi. Aku juga sering lupa kalau desaku terletak di salah satu bagian planet milik Allah yang bernama Bumi. Udara yang kuhirup juga adalah bagian dari atmosfer sebuah planet millik Allah yang bernama Bumi. Jarang aku ingat bahwa aku sedang tinggal di sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi.

Karena aku tinggal di sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi, harusnya aku juga membaca, mempelajari dan mematuhi aturan yang dibuat Pemilik planet yang bernama Bumi ini, yaitu Allah.
Bagaimana aku bisa memutuskan untuk lebih mematuhi aturan manusia lain yang menkhianati aturan Allah sementara aku dan manusia si pembuat aturan itu juga sama-sama tinggal di sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi? Bagaimana aku bisa lebih takut di-blacklist oleh manusia pengkhianat aturan Allah daripada di-blacklist oleh Allah, sementara aku dan manusia itu sama-sama tinggal di sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi?

Lalu, bagaimana orang-orang sekuler mau memisahkan system kehidupannya dari system Allah sementara ia tinggal di sebuah planet yang hak miliknya berada pada Allah?

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar