29 Juli 2009

Karena aku bukan kamu…

sangat jelas bagiku…, tetapi tidak bagimu…
membingungkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
melelahkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
useless bagiku…, tetapi tidak bagimu…
menyedihkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
menyenangkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
mengecewakan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
menyakitkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
membahagiakan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
menyehatkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
mengenyangkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
menyegarkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
merugikan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
menguntungkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
memalukan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
membanggakan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
megejutkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
menenangkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
menyejukkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
mencerahkan bagiku…, tetapi tidak bagimu…
relativis… ekstrim…

***

15 Juli 2009

Kecuali manusia

Langit malam bertabur bintang memberikan kedamaian tersendiri bagiku…. Di langit yang bertabur bintang itu…, aku melukiskan harapku…. Di langit bertabur bintang itu pula, gambaran tentang hidup dan kehidupan yang lebih baik… kutemukan… dan tiap kali kutatap langit yang bertabur bintang itu…, tumbuhlah lagi rasa optimis yang sebelumnya hampir meredup tertelan detik yang terus berjalan.

Ingin rasanya melakukan perjalanan ke langit…, mengelilingi Bumi, melesat mengitari Matahari…, menelusuri lintasan planet Merkuri, Venus, melompati lintasan Bumi, menatap dari dekat permukaan Mars, melihat dengan jelas Jupiter dengan semua satelitnya, mengitari cincin saturnus, melesat menuju Uranus, Neptunus, Pluto… meninggalkan tatasurya menuju bintang terdekat dengan Matahari, dan terus melaju menuju bintang-bintang yang lain di galaksi bimasakti. Dan ingin juga keluar menuju galaksi lain… Andromeda… menelisik apakah ada planet seperti planet Bumi di sana… dan terus melaju mengunjungi galaksi-galaksi yang lain… Tanpa henti… melihat dengan jelas gerakan memutar galaksi-galaksi itu… yang dengan anggunnya mereka bergerak serentak mengitari satu titik di alam semesta ini… dan ingin terbang lebih jauh lagi… keluar dari sistem-sistem galaksi ini… kalau ada… dan melihat sistem-sistem galaksi yang lain…. (kalau ada)…

Selalu kukagumi tatanan alam yang maha sempurna… Planet-planet berotasi pada porosnya… ia dilindungi oleh lapisan atmosfer yang melindunginya dari meteor-meteor atau benda-benda langit lain yang membahayakannya. Planet-planet juga bergerak mengelilingi satu bintang dan membentuk sistem. Planet-planet itu mendapat cahaya dari bintang yang dikelilinginya itu. Dan ada juga planet yang dikitari oleh satelit… yang memberikan cahaya kepada planet pada sisi yang membelakangi bintang. Bintang-bintang juga bergerak mengelilingi satu titik di galaksi, yang menjadi sistem yang indah bercahaya, yang tak terpisah dari sistem yang lebih besar lagi, yaitu: galaksi-galaksi yang mengitari satu titik di alam yang luas ini… yang juga membentuk sebuah sistem yang lebih besar lagi…, yang semua itu berjalan dengan teratur…, sesuai sistem yang telah dibuat oleh Tuhan… Semua teratur dan sangat disiplin… karena tak ada pengkhianat di dalamnya…

Tak ada bintang yang melampaui batas lintasannya… begitupun planet-planet… satelit…. komet… tak ada satupun benda angkasa yang berkhianat kepada sistem yang dibuat Tuhan… Tak ada satupun planet yang berpikir untuk mengambil jalan pintas dalam mengelilingi bintangnya… Bumi tak pernah berpikir untuk membelok arah rotasinya… Bumi juga tak pernah berpikir untuk mengambil lintasan Venus yang lebih pendek dari lintasan Bumi… Mars juga tak pernah berpikir untuk merebut lintasan Bumi… Alfa Centaury tak pernah berpikir untuk menendang dan menggantikan posisi Matahari… Andromeda tak pernah berpikir untuk menabrak Bimasakti… Mereka tak pernah berpikir untuk melakukan itu semua… karena mereka tak bisa berpikir… Tak ada yang bisa berkhianat di angkasa itu…. sehingga terciptalah susunan… sistem… yang maha teratur… Sama sekali tak ada yang bisa berkhianat terhadap aturan Tuhan di alam ini semesta ini… kecuali satu spesies Bumi yang sedang memikirkan mereka… spesiesku: manusia…

***

tinggal di sebuah panet milik Allah yang bernama Bumi

Suatu kali, aku ingin menginap di kos teman selama beberapa hari untuk suatu keperluan. Tak ingin diblacklist oleh pemillik kos, maka saat aku tiba di kos itu, aku langsung membaca dan kemudian mematuhi peraturan kos yang tertempel di dinding dekat pintu masuk kos itu… Peraturan itu tertulis pada selembar kertas yang dilaminating. Ada 14 poin peraturan yang harus dipatuhi penghuni kos. Peraturannya cukup rigid, jam malam, tatacara pembayaran, penggunaan fasilitas-fasilitas kos, tatakrama membawa teman ke kos… semua tertulis di selembar kertas itu…, dan disertai pula tanda tangan pemilik kos.

Yah… Memang, jika tidak ingin diblacklist oleh si pemilik tempat tinggal atau masyarakat di sekitar kita, caranya adalah dengan mematuhi peraturan yang berlaku di tempat itu.

Suatu tempat megah dan mewah yang sering dilupakan manusia adalah planet bumi. Jarang aku ingat bahwa aku sedang menapakkan kaki di sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi. Jarang aku ingat bahwa rumahku dibangun di atas tanah di permukaan sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi. Aku juga sering lupa kalau desaku terletak di salah satu bagian planet milik Allah yang bernama Bumi. Udara yang kuhirup juga adalah bagian dari atmosfer sebuah planet millik Allah yang bernama Bumi. Jarang aku ingat bahwa aku sedang tinggal di sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi.

Karena aku tinggal di sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi, harusnya aku juga membaca, mempelajari dan mematuhi aturan yang dibuat Pemilik planet yang bernama Bumi ini, yaitu Allah.
Bagaimana aku bisa memutuskan untuk lebih mematuhi aturan manusia lain yang menkhianati aturan Allah sementara aku dan manusia si pembuat aturan itu juga sama-sama tinggal di sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi? Bagaimana aku bisa lebih takut di-blacklist oleh manusia pengkhianat aturan Allah daripada di-blacklist oleh Allah, sementara aku dan manusia itu sama-sama tinggal di sebuah planet milik Allah yang bernama Bumi?

Lalu, bagaimana orang-orang sekuler mau memisahkan system kehidupannya dari system Allah sementara ia tinggal di sebuah planet yang hak miliknya berada pada Allah?

***